"Kritik & Saran, Silahkan ke Kolom Komentar===

Tuesday 26 January 2016

Aksi perampokan terjadi lagi di Kota Tebingtinggi, yang mengakibatkan korban mengalami kerugian  kehilangan uang hingga Rp 190 juta, Selasa (26/1/2016).

Aksi perampokan yang terjadi di siang bolong ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di kawasan Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lalang, Kecamatan  Rambutan, persis di depan Rumah Makan (RM) Rahayu.

Korbannya seorang pengusaha kilang padi warga keturunan bernama Adin (45 ) warga Kampung Tempel, Desa Pon, Kecamatan Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) bersama supirnya bernama Tukirin ( 34) warga Desa Sukajadi, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai.
Keterangan korban dan sejumlah sumberdi lokasi kejadian menyebutkan, keduanya berangkat dari kilang padi di Desa Pon, menaiki mobil Panther Pick Up nomor polisi (nopol) BK 8288 MG, menuju bank BII di depan Masjid Raya Kota Tebingtinggi.

Korban Adin menarik uang sebesar Rp 80 juta dan selanjut menuju Bank Mandiri, yang terletak di kawasan Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi. Korban bertemu rekan bisnisnya dan menarik dana Rp 200 juta yang rencananya untuk membayar pembelian padi dari petani.

Usai dari Bank Mandiri, korban telah memegang uang sebesar Rp 280 juta kemudian berencana pulang. Di dalam mobil, korban menyisihkan uangnya menjadi dua bagian dan di masukkan dalam bungkusan plastik keresek dengan jumlah berbeda. Kedua bungkusan itu ada yang berisi uang sejumlah Rp 190 juta dan Rp 90 juta.

Sesampai di Jalan Yos Sudarso, korban bersama supirnya menyempatkan diri singgah untuk makan siang di RM Rahayu. Mobil yang mereka kenderai diparkirkan di depan rumah makan, dengan jarak antara tempat duduk mereka dan mobil sekitar 50 meter.
Beberapa saat kemudian, ada dua orang pria yang masuk ke halaman rumah makan mengenderai sepeda motor jenis Jupiter MX warna merah. Salah seorang dari pengendara dengan berjalan kaki menghampiri  mobil korban yang terparkir.

Diduga pria yang belum diketahui indentitasnya ini lah yang disangka kuat  sebagai pelaku pencongkel pintu mobil. Lalu mengambil salah satu bungkusan berisi uang dari dalam mobil.
Aksi itu ternyata dilihat pemilik rumah makan, lalu bertanya kepada korban, apakah orang yang mendatangi mobil itu temannya. Mendengar laporan pemilik rumah makan, Adin langsung berjalan ke arah mobil dan sempat melihat pelaku kabur.

Korban sempat mengejar tapi tidak berhasil, karena pelaku bersama rekannya langsung tancap gas menggunakan sepeda motor. “Langsung saya ke mobil, tapi pelaku melarikan diri dengan membawa bungkusan plastik warna hitam,” terang Aden kepada wartawan.

Pasca kejadian, korban kemudian langsung melaporkan peristiwa perampokan itu ke Mapolsek Rambutan di Jalan Gunung Leuser. Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp 190 juta. Kasus ini masih dalam lidik pihak berwajib.

Apakah Tebing Tinggi tidak aman lagi?